Resi gudang (Warehouse Reciept) adalah tanda bukti penyimpanan suatu komoditi di gudang yang dilakukan pengelolaannya oleh perusahaan pergudangan / pengelola agunan secara profesional dan dapat digunakan sebagai agunan kepada bank
Resi gudang dapat menjadi suatu alternatif pembiayaan di tingkat petani produsen. Salah satu masalah yang mendasar dalam pemasaran domestik untuk komoditi di banyak negara berkembang adalah kurangnya kredit yang dikucurkan dalam rantai pemasaran. Produsen pertanian seringkali terpaksa menjual sebagian atau seluruh hasil taninya sesudah dipanen untuk mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk upacara adat (biasanya musim panen bersamaan dengan pelaksanaan perayaan), atau untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk biaya musim tanam berikutnya serta untuk membayar pajak (di beberapa negara pembayaran pajak tahunan dibebankan kepada petani dan dibayarkan setelah panen). Ini merupakan hal yang berlebihan dalam rantai pemasaran. Bisa jadi ini bukan menjadi masalah utama, tetapi di lain pihak sering kali para pedagang tidak mempunyai cukup uang untuk membeli komoditi yang banyak jumlahnya untuk disimpan dalam waktu yang lama, walaupun jika pembiayaan pra-ekspor (pre-export financing) tersedia untuk para eksportir besar hal ini tetap mempengaruhi rantai pemasaran. Kejadian ini menyebabkan mudah naik turunnya pergerakan harga komoditi, dan dapat mengakibatkan perilaku pemasaran yang tidak efisien, misalnya pelabuhan menjadi penuh sesaat setelah dilaksanakan panen, dan menjadi “kosong” pada saat musim sebelum panen.
Resi gudang dapat menjadi suatu alternatif pembiayaan di tingkat petani produsen. Salah satu masalah yang mendasar dalam pemasaran domestik untuk komoditi di banyak negara berkembang adalah kurangnya kredit yang dikucurkan dalam rantai pemasaran. Produsen pertanian seringkali terpaksa menjual sebagian atau seluruh hasil taninya sesudah dipanen untuk mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk upacara adat (biasanya musim panen bersamaan dengan pelaksanaan perayaan), atau untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk biaya musim tanam berikutnya serta untuk membayar pajak (di beberapa negara pembayaran pajak tahunan dibebankan kepada petani dan dibayarkan setelah panen). Ini merupakan hal yang berlebihan dalam rantai pemasaran. Bisa jadi ini bukan menjadi masalah utama, tetapi di lain pihak sering kali para pedagang tidak mempunyai cukup uang untuk membeli komoditi yang banyak jumlahnya untuk disimpan dalam waktu yang lama, walaupun jika pembiayaan pra-ekspor (pre-export financing) tersedia untuk para eksportir besar hal ini tetap mempengaruhi rantai pemasaran. Kejadian ini menyebabkan mudah naik turunnya pergerakan harga komoditi, dan dapat mengakibatkan perilaku pemasaran yang tidak efisien, misalnya pelabuhan menjadi penuh sesaat setelah dilaksanakan panen, dan menjadi “kosong” pada saat musim sebelum panen.
No comments:
Post a Comment