Saturday, April 28, 2007

Pengelola PLTMH Perlukah???

PLTMH sebagai sebuah asset desa yang memiliki nilai cukup mahal jelas bukan hal mudah untuk mengurusnya. Apalagi di perdesaan lumayan sulit mencari tenaga keja dengan tingkat SDM yang memadai.
Mengelola PLTMH jelas merupakan pekerjaan gampang-gampang sulit, karena menyangkut kesadaran masyarakat dan konsekuensi yang harus dihadapi.
Kesadaran masyarakat diperlukan untuk membuat komitmen tentang perlunya masyarakat secara bersama-sama mengelola dan memelihara PLTMH dengan baik agar dapat berkelanjutan.
Konsekuensi yang harus diterima masyarakat adalah adanya kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, misalnya membayar iuran, hal ini sering menjadi masalah yang menyebabkan konflik dimasyarakat. Awalnya disepakati nilai iuran dengan besaran tertentu, tetapi seiring dengan waktu akan ada masyarakat yang menunda pembayaran iuran dan bahkan tidak membayar dengan berbagai alasan. Hal inilah yang harus diperhatikan demi kelancaran dan kelanjutan PLTMH.

Monday, April 23, 2007

Skema PLTMH


PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) merupakan salah satu energi baru terbarukan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Pada dasarnya PLTMH berfungsi dengan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan teknologi yang tepat potensi yang ada ini akan dapat dinikmati oleh masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di perdesaan yang belum terjangkau oleh listrik dari PLN.
PLTMH merupakann salah satu alternatif penyediaan listrik bagi penduduk yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN.

Saturday, April 07, 2007

Bus way vs Kenek

Jakarta sebagai kota metropolitan wajar aja mau pake sistem transportasi modern, biar orang kantoran ga pake mobil ke kantor katanya. Ga tau kata siapa. Biar aman, tertib trus lebih manusiawi. Niatnya bagus dan pasti banyak orang yang ngedukung, walau pada prosesnya ada indikasi korupsi (berita dikoran-koran he he he). Mudah2an koran2 pada ga bener.
Dari semua kelebihan dan kekurangan Bus Way yang niatnya emang bagus, ada juga sisi yang harus dipikirin sama tukang mikir di Jakarta, berapa banyak kenek sama sopir yang bakal ilang kerjaannye????? wah ga tau dech, minta tukang mikir di Jakarta buat ngitung tu angka. Semuanye bikin puyeng kalo diomongin disini.
Cuma satu yang kebayang nanti di Jakarta: Ga ada kenek yang tereak garogol!!! garogol!!! trakhir!!! trakhir!!! atau pemandangan kang asongan or kang ngamen naek turun bis. Yang ada tinggal orang ngumpul di halte bus way yang mirip akuarium, masing2 diem, mikir urusan masing2, pengen cepet sampe rumah trus tidur dech.
Jakarta kanyanya sunyi senyap tanpa garogol!!! garogol!!!